Rabu, 02 September 2015

Tugas Membuat Blog

Halo, Selamat Datang
Perkenalkan Nama saya Anggita Dani Keswara dari Kota Tulungagung . Alamat rumah saya di rahasiakan. Usia masih anak muda. Saya mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang .Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial. Masih muda dan segar, awet muda, jomblo juga, tapi enggak jones :D Saya suka game, tapi enggak begitu sering main game. Lebih suka main Sepak Bola karena bisa menjalin persaudaraan sama teman - teman baik di dalam maupun luar lapangan. Oleh karena itu, saya memilih Program Studi Ilmu Kesejahteraan sosial karena saya suka belajar hidup bermasyarakat dan mensejahterakan masyarakat disekitar.
Baiklah, disini saya akan membahas tentang yang pertama.........




BUDAYA 
Banyak budaya yang dimiliki oleh Kota Tulungagung diantaranya yaitu :
1.

- Reog Tulungagung merupakan tarian rakyat, menggambarkan arak-arakan prajurit Kedhirilaya yang mengiringi pengantin “Ratu Kilisuci“ ke Gunung Kelud, untuk menyaksikan dari dekat hasil pekerjaan Jathasura, sudahkah memenuhi persyaratan pasang-girinya atau belum. Dalam Tari Reog ini barisan prajurit yang berarak diwakili oleh enam orang penari. Yang ingin dikisahkan dalam tarian tersebut ialah, betapa sulit perjalanan yang harus mereka tempuh, betapa berat beban perbekalan yang mereka bawa, sampai terbungkuk-bungkuk, terseok-seok, menuruni lembah-lembah yang curam, menaiki gunung-gunung, bagaimana mereka mengelilingi kawah seraya melihat melongok-longok ke dalam, kepanikan mereka, ketika “Sang Puteri“ terjatuh masuk kawah, disusul kemudian dengan pelemparan batu dan tanah yang mengurug kawah tersebut, sehingga Jathasura yang terjun menolong “Sang Puteri“ tewas terkubur dalam kawah, akhirnya kegembiraan oleh kemenangan yang mereka capai.

2.

-Jamasan Tombak Kyai Upas.Tombak Kyai Upas adalah pusaka Kabupaten Tulungagung. Ditulis dalam buku Sejarah Babad Tulungagung, menurut latar  belakang budayanya atau cerita rakyat dari versi keluarga Raden Mas  Pringgo Kusumo Bupati Tulungagung yang ke X. Konon, pada akhir  pemerintahan Mojopahit banyak keluarga Raja yang membuang gelarnya  sebagai bangsawan, dan melarikan diri ke Bali, Jawa Tengah dan Jawa  Barat.
Salah seorang kerabat Raja bernama Wonoboyo melarikan diri  ke Jawa Tengah dan babat hutan disekitar wilayah Mataram dekat Rawa  Pening-Ambarawa. Setelah membabat hutan Wonoboyo bergelar Ki Wonoboya.  Selanjutnya hutan yang dibabad itu dikemudian hari menjadi suatu  pedukuhan yang sangat ramai. Dan sesuai dengan nama putranya, oleh Ki  Wonoboyo dukuh itu dinamakan Dukuh Mangir.
Pada suatu hari, Ki Wonoboyo mengadakan selamatan bersih  desa. Banyak para muda-mudi yang datang membantu. Namun ada salah satu  diantara pemudi yang lupa tidak membawa pisau, dan terpaksa meminjam  kepada Ki Wonoboyo. Ki Wonoboyo tidak keberatan, gadis itu dipinjami  sebuah pisau namun ada pantangannya, yakni jangan sekali-kali pisau itu  ditaruh dipangkuannya. Tetapi gadis itu lupa. Pada saat ia sedang  beristirahat, pisau itu ditaruh dipangkuannya. Namun tiba-tiba pisau itu  lenyap. Dengan hilangnya pisau tersebut sang gadis itu hamil. Ia  menangis, dan menceritakan persoalannya kepada Ki Wonoboyo. Alangkah  prihatinnya Ki Wonoboyo. Yang selanjutnya beliau bertapa dipuncak Gunung  Merapi.
Ketika telah datang saatnya melahirkan, betapa lebih  terkejutnya sang ibu, karena bukannya jabang bayi yang  dilahirkan-melainkan seekor ular naga. Namun bagaimanapun keadaannya ia  tetap anak bagi seorang ibu. Dan ular Naga itu diberi nama Baru  Klinting, yang berikutnya dibesarkan di Rawa Pening. Baru Klinting punya  jiwa dan bahkan bisa berbicara seperti layaknya manusia. Setelah  dewasa, kepada ibunya ia bertanya tentang siapa dan dimana ayahnya.  Dijawablah oleh sang ibu, jika ayahnya adalah Ki Wonoboyo dan saat ini  sedang melakukan tapa di puncak Gunung Merapi.
Atas ijin ibu, berangkatlah Sang Naga mencari ayahnya. Namun  setelah sampai ketempat tujuan, alangkah kecewanya Baru Klinting.  Karena bukannya pengakuan Ki Wonoboyo sebagai ayah, tetapi sebuah cacian  “Tak mungkin Wonoboyo mempunyai anak seekor ular“. Baru Klinting tetap  bersikukuh, maka Ki Wonoboyo mengajukan sebuah tuntutan: lingkarilah  puncak merapi.


3.
Bila Anda mempunyai rencana kunjungan ke Jawa Timur dan kebetulan akan melewati Tulungagung, coba sejenak mampir untuk mencicipi nasi ayam lodho. Ini adalah salah satu jenis makanan khas yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Tulungagung.
Nasi ayam lodho adalah makanan yang mempunyai bahan dasar ayam dengan rempah-rempah resapan bumbu bersantan. Jika dilihat dari wujudnya, mungkin sedikit serupa dengan opor atau kare ayam karena sama-sama berjenis masakan bersantan.
Meski terlihat serupa, nasi ayam lodho punya kekuatan cita rasa tersendiri. Selain memakai ayam kampung yang tentunya jauh lebih lezat ketimbang ayam negeri, bumbu-bumbu berupa rempah-rempah asli Indonesia menjadi salah satu faktor penentu yang membuat makanan ini begitu spesial di lidah.
Ciri khas nasi ayam lodho sebenarnya terletak pada citarasa pedas. Meski begitu hanya ada beberapa tempat yang khusus menyediakan menu nasi ayam lodho dengan rasa yang super pedas atau biasa disebut nasi ayam lodho setan.
Selain rasa pedasnya yang menggigit, keistimewaan nasi ayam lodho juga terletak pada racikan bumbu rempah dan santannya. Ayam kampung yang sudah terasa enak kian terasa nikmat dengan resapan bumbu rempah-rempah yang menggoyang lidah.
Biasanya untuk menghasilkan citarasa nasi ayam lodho yang sempurna, daging ayam diolah melalui dua tahap. Pertama, daging direbus dalam rendaman santan kelapa dan racikan berbagai jenis rempah-rempah, antara lain: cabai rawit, daun salam, lengkuas, serai, daun jeruk, garam, bawang putih, bawang merah, kemiri, ketumbar, dan jinten bubuk.
Setelah santan dan bumbu rempah-rempah benar-benar meresap, daging kemudian dibakar atau dipanggang di atas bara api dengan bahan bakar arang, baru kemudian disajikan bersama nasi putih hangat dan urap sebagai menu pelengkapnya.
Untuk menikmati nasi ayam lodho, Anda tidak perlu susah payah mencarinya karena Kabupaten Tulungagung dan wilayah sekitarnya banyak yang menjajakan makanan ini. Yang populer ada di Jalan Dr. Soetomo, Jalan WR Soepratman, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Plusukandang, Sukoanyar.
Seporsi nasi ayam lodho dijual dengan harga yang bervariasi sesuai dengan daging ayam yang dikehendaki. Untuk porsi biasa dengan suwiran atau potongan daging ayam harganya Rp5000.
Jika Anda menginginkan dada ayam atau jeroannya, maka harganya naik menjadi sekitar Rp7000. Harga nasi ayam lodho akan bertambah mahal apabila Anda menghendaki potongan daging ayam yang besar, yakni sampai dengan Rp10.000 per porsinya.
*CIRI KHAS
Bahasa Khas : Untuk penggunaan Bahasa Jawa baik itu di Tulungagung, Kediri, Blitar, Trenggalek, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, serta sekitar Bojonegoro dan Tuban (yang kesemuanya itu temasuk wilayah Jawa Timur bagian barat/kulonan), Bahasa Jawa yang digunakan pada umumnya sama yaitu Bahasa Jawa Alus, sama persis dengan Bahasa Jawa yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Misalnya Bahasa jawa ngoko : ora, piye, kowe, kuwi, kae, ben, ujuk-ujuk, di rasakne/dirasakke, bocah, panganane enak tenan, montore penak, lan liyo liyane.
Untuk pakaian adatnya pun di Tulungagung dan kota-kota tersebut diatas cenderung sama dengan pakaian adat Yogyakarta dan Jawa Tengah.  
Kerajinan/Industri khas :
  • Batik khas Tulungagungan.  
  • Marmer dan batu Onix, Tulungagung merupakan salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia.  
  • Kerajinan Kulit hewan, misalnya kerajinan dompet dari kulit, sabuk dari kulit, sandal dari kulit, dll.  
  • Kerajinan dari ijuk atau dari kulit kelapa, misalnya keset (pembersih kaki), sapu, dll. Kerajinan ini ada di Desa Plosokandang dan sekitarnya.  
Makanan khas :
  • Tape bakar, biasa ada di pinggir-pinggir jalan Kota Tulungagung.  
  • Krupuk / Opak rambak.  
  • Sompel Tulungagung (lontong + lodeh).  
  • Jenang abang, jenang putih, jenang grendul. 
  • Sambel Tumpang.  
  • Pecel. 
Semua jajanan/makanan khas diatas juga bisa kita jumpai di PUJASERA, Pasar Ngemplak Tulungagung.

Sumber : http://anggaabima.blogspot.com/2014/10/budaya-makanan-ciri-khas-tulungagung


Selanjutnya tentang kampus.......... :v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Visi

Menjadikan Universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) berdasarkan nilai-nilai Islam.

Misi

  • Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.
  • Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
  • Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah.
  • Menyelenggarakan civitas akademika dalam kehidupan yang Islami sehingga mampu beruswah khasanah.
  • Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam pengembangan IPTEKS.

    Kampus Universitas Muhammadiyah Malang




    Tahun Berdiri        
    :
    1964
    Status
    :
    Perguruan Tinggi Swasta
    Pemilik
    :
    Persyarikatan Muhammadiyah
    Akreditasi Institusi
    :
    A (BAN-PT 2013)
    Slogan
    :
    “Dari Muhammadiyah Untuk Bangsa”
    Kampus       
    :
    Kampus III
    Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, Jawa Timur, Indonesia
    Phone: +62 341 464318 (Hunting)

    Kampus I
     Jl. Bandung No. 1 Malang
     Phone: +62 341 551253 Fax: +62 341 562124

    Kampus II
     Jl. Bendungan Sutami 188A Malang
    Phone: +62 341 551149 Fax: +62 341 582060
    Jumlah Program Studi
    :
    52
    Jenjang Pendidikan
    :
    1.  Diploma III (3 Program)


    2.  Strata-1 (11 Fakultas, 34 Program Studi)


    3.  Strata-2 (10 Program)


    4.  Strata-3/Doktor (2 Program)


    5.  Program Profesi (3 Prodi)
    Jumlah Mahasiswa (2012/2013)
    :
    26.171 orang
    Situs Resmi
    :
    www.umm.ac.id
    Email
    :
    webmaster@umm.ac.id

    Sejarah Singkat UMM

    Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.

    Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
    Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
    Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
    Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

    Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
    . 
    Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
    Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

    Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
    Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

    Sumber : www.umm.ac.id

     Selanjutnya tentang fakultas.......

    KEUNGGULAN  JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


    Arus utama pembangunan nasional adalah bidang kesejahteraan social, hal ini dapat dicermati dengan diluncurkannya program-program kesejahteraan sosial dan berbagai produk perundang-undangan sosial seperti undang-undang sistem jaminan sosial, undang-undang kesejahteraan social no.11 tahun 2009 dan undang-undang peradilan anak, serta berbagai produk UU lainnya. Disisi lain pembangunan  yang dilaksanakan selalu membawa dampak terjadinya masalah social yang menyertainya baik dalam skala mikro (individu), mezzo (keluarga/kelompok) dan makro (masyarakat). Fenomena ini membutuhkan seorang ahli dibidang kesejahteraan social yaitu Pekerja Sosial yang professional dan berbagai kebijakan program dan produk undang-undang itu telah mengokohkan eksistensi profesi pekerjaan sosial sebagai profesi utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia.
    Dengan selalu meng-up-date perkembangan dan kebutuhan stake-holder , Jurusan Imu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang siap mengantarkan para mahasiswa menjadi sarjana bergelar (S.Sos) di bidang Pekerjaan Sosial Profesional yang berkepribadian dan berakhlak mulia, dengan memiliki keunggulan : Pekerja Sosial Medis, Pekerjaan Sosial koreksional dengan keahlian menjadi advokat dalam pendampingan Anak dan Keluarga, bimbingan social di lembaga pemasyarakatan dan Pekerjaan Sosial Pengembangan Masyarakat (Community Development). Di samping itu, mahasiswa juga dibekali ilmu dan ketrampilan  interpreneurship di bidang layanan sosial yang kini amat dibutuhkan untuk menangani masalah-masalah sosial modern.

     Sejarah Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial.


    Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial  berawal dari  Fakultas Kesejahteraan Sosial yang lahir pada11 Juli 1968, sebagai Fakultas yang berfilial dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta,  eksistensi sebagai fakultas, perkembangannya semakin pesat sehingga mampu melepaskan diri dari Universitas Muhammadiyah Jakarta dan menjadi Fakultas Kesejahteraan Sosial yang mandiri. Perubahan akademik terjadi pada tahun 1982 dari program sarjana muda dan sarjana menjadi Program Strata I (S1).
    Pada tahun 1983 di bawah pimpinan Drs. H. A. Malik Fadjar M.Sc. sebagai dekan, dan Drs. Imam Suprayogo sebagai sekretaris, Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial telah mengalami perubahan yang signifikan dari sudut akademik, kemahasiswaan, dan administrasi. Bersama itu pula pada tahun 1985 Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial memperoleh status ‘Disamakan’ berdasarkan Surat Keputusan No. 0257/0/1985, kemudian pada tahun yang sama pula Fakultas Ilmu Sosial berubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
    Tidak dapat dipungkiri bahwa pada awal berdirinya (th 1968) jurusan ini  untuk memenuhi  kebutuhan di bidang kesejahteraan social di berbagai amal usaha “Muhamamdiyah”. Dalam perkembangannya, jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial ini tidak saja diarahkan untuk penyediaan sarjana (S1) untuk  mengisi kebutuhan intern dalam kegiatan amal usaha Muhammadiyah saja,  melainkan  juga terbuka luas di berbagai bidang, baik menjadi ilmuwan ( pengembangan akademik) menjadi tenaga pengajar di berbagai Perguruan Tinggi maupun di tingkat SLTA, tepatnya di SMPS baik negeri maupun swasta, peneliti  maupun praktisi  dalam pemenuhan kebutuhan  Pemerintah akan tenaga professional pekerja sosial (sebagai PNS di berbagai departemen, khsusunya Dep. Sosial, Dep. Kesehatan dan dep. Kehakiman), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Swasta (Perusahaan), wiraswasta maupun dalam bidang Jurnalistik. (Sumber: Berdasarkan penelusuran data alumni sejak berdiri sampai dengan saat ini).
    Sejak th 1994 Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang awalnya menempati gedung kuliah di kampus I (Jl. Bandung no. 1 Malang), pindah ke kampus terpadu (Kampus III. Jl. Raya TLogomas 246 Malang) sampai dengan sekarang. Menempati Gedung Kuliah Bersama (GKB.I) dengan fasilitas perkantoran di lantai VI ruang 626 dan 627 serta ruang kuliah multi media dan ber AC serta ditunjang oleh keberadaan Laboratorium jurusan yang representative,  perpustakaan jurusan maupun perpustakaan pusat UMM dengan digital system library dan pelayanan administrasi mahasiswa yang cepat serta ditunjang dengan letak geografis Universitas Muhammadiyah Malang di lokasi yang strategis dengan udara Kota Malang yang sejuk semakin menjadikan tempat untuk menuntut ilmu  yang nyaman dan menyenangkan.
    Dengan dosen Pembina mata kuliah yang berkualifikasi di bidang Pekerjaan Sosial dengan gelar Doktor dan master. Staf pengajar yang ada selain dari dosen yang berstatus tetap yayasan, juga terdapat para dosen yang diperbantukan dari Kopertis, serta dosen  luar biasa dari kalangan akademisi maupun praktisi di bidang pekerjaan sosial. Saat ini terdapat 4 orang dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang sedang menempuh program Doctoral, seperti di Unair (1 orang), UGM (1 orang) dan UI (2 orang).

    sumber : http://kesos.umm.ac.id/home.php?lang=id

    PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA DI INDONESIA


    Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat mencari solusi jika terdapat kesalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya. Perubahan dalam hidup boleh terjadi akan budaya dengan nilainya yang tak terhingga akan tetap menjadi simbol bagi orang Indonesia dalam kehidupannya. Terbukti walaupun kemajuan begitu pesat saat ini akan tetapi dalam setiap kesempatan tetaplah budaya dikedepankan disetiap kegiatan yang dilaksanakan.
    Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya, setiap manusia menginginkan perubahan pun dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Dari sekian banyak bidang ada dan berpacu untuk kemajuan salah satunya adalah bidang teknologi, yang menghadirkan perubahan dan kemajuan untuk selanjutnya digunakan oleh manusia. Beragam teknologi yang diciptakan memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa yang diinginkan.
    Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, berbagai macam kekuatan harus dihadapi manusia dan masyarakat seperti kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spiritual maupun materiel. Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi ole kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.
    Dari berkembangnya teknologi informasi komputer yang pesat ini, peran serta masyarakat sangat besar dari perkembangannya. Hal ini dikarenakan perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat diseluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasidalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
    Teknologi komunikasi akan selau berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi dan dampak dari negara maju yang semakin peka terhadap teknologi komunikasi. Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan dengan efektif dan efisien.
    Adanya teknologi baru dapat menciptakan kebudayaan yang baru pada masyarakat serta teknologi sebagai pertanda kemajuan kebudayaan. Semakin berkembangnya teknologi dimana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita, berarti ikut serta mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbangkebudayaan Indonesia sendiri. Hal ini menuntut kita untuk lebih waspada dalam menerima budaya luar/asing.
    Perkembangan teknologi tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan berbudaya. Teknologi sendiri dapat muncul dari ilmu pengetahuan yang selalu berkembang dari zaman ke zaman. Namun, pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembentukan budaya mempunyai dampak positif maupun negatif.
    Dari dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi informasi ini adalah terciptanya sifat dan sikap ketergantungan kepada teknologi yang semakin canggih sehingga banyak orang yang mulai melupakan nilai-nilai kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu contoh, anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan gadget canggih dibandingkan dengan permainan tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia. Dengan hal tersebut, maka anak-anak tersebut tidak dapat mengenal bahkan melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia sejak dahulu.
    Berbagai informasi yang terjadi diberbagai dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Tentu kemajuan teknologi ini menyebankan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yangbegitu besarterhadap transformasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut masyarakat. Baik masyarakat perkotaan maupun perdesaan.
    Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam atau yang sering disebut dengan gadget bukan hanya melanda masyarakat kota namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat-masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya segala informasi baik yang berniali positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Dan diakui atau tidak perlahanlah mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat perdesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka. Situasi ini telah memengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama di kalangan remaja.
    Kaum remaja yang paling rentan terkena pengaruh/dampak negatif dari teknologi. Jika dulu para siswa bersekolah dengan hanya membawa buku-buku pelajaran ataupun alat tulis, kini para siswa berangkat sekolah dengan peralatan gadget yang wajib mereka bawa. Entah sebetulnya mereka benar-benar membutuhkan gadget tersebut sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas bagi remaja itu merupakan sarana gaul yang mutlak mereka miliki.
    Dari perkembangan teknologi informasi saat ini sesungguhnya sangatlah berpengaruh terhadap kebudayaan di Indonesia bahkan lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan, jika kesadaran manusia akan kebudayaan Indonesia sudah tidak ada maka lama kelamaan semakin canggihnya teknologi mengakibatkan semakin punahkan kebudayaan di Indonesia. Karena itu alangkah baiknya kita untuk tidak terlalu candu terhadap teknologi kyang semakin canggih, dan gunakanlah teknologi tersebut dengan kebutuhannya saja dan kesadaran akan budaya yang ada sangatlah diperlukan agar kebudayaan di Indonesia bisa tetap di lestarikan dan tidak hilang begitu saja.
    Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari. Tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga masyarakat luas agar kemajuan teknologi yang semakin dahsyat ini tidak sampai menggeser jati diri kita sebagai manusia yang memiliki norma dan juga nilai-nilai pekerti yang luhur.
    Selanjutnyaaa........ :v

    Tips dan Trik Pelatihan

    Tips atau trik dari saya sih.... 
    1. Datang tepat waktu saat melaksanakan pelatihan
    2. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
    3. Menyimak dengan baik apa yang sudah didapatkan (ilmunya)
    4. Serius dalam mempraktekkan cara - cara yang telah diajarkan oleh instruktur.
    5. Lakukan berulang - ulang di saat diperlukan .